Rabu, 03 November 2010

MANAJEMEN OPERASI

“MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI”




Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi

Manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal, penggunaan sumber daya ( atau sering disebut faktor-faktor produksi ) tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan bahan mentah dan sebagainya. Dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa. Para manajer produksi dan operasi mengarahkan berbagai masukan (input) agar dapat memproduksi berbagai keluaran (output) dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.




Operasi-operasi Sebagai Suatu Sistem Produktif

Pada umumnya, suatu sistem produktif adalah proses pengubahan masukan-masukan sumber daya menjadi barang-barang dan jasa, jasa yang lebih berguna. Masukan-masukan kedalam sistem ini adalah bahan mentah, tenaga kerja, modal, energi dan informasi, kemudian diubah menjadi barang atau jasa oleh tekhnologi, proses yang merupakan metode atau cara tertentu yang digunakan untuk proses transformasi. Perubahan tekhnologi akan merubah cara satu masukan digunakan dalam hubungannya dengan masukan yang lain, dan mungkin juga merubah keluaran-keluaran yang diproduksi.




Manajemen Operai Sebagai Kegiatan-kegiatan Manajerial

Manajemen operasi dapat juga didefinisikan sebagai pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perancangan, pembaharuan, pengoperasian dan pengawasan sisitem-sistem produtif.

Kegiatan-kegiatan manajemen operasi :
Periodik
1.Pemilihan : keputusan strategik yang menyangkut pemilihan proses melalui mana berbagai barang atau jasa akan diproduksi atau disediakan. Meliputi : seleksi produk, proses, mesin dan peralatan, tenaga kerja, analisa investasi modal.
2.Perancangan : keputusan-keputusan taktikal yang menyangkut kreasi metode-metode pelaksanaan suatu operai produktif.
Meliputi : desain produk dan jasa, desain dan fasilitas, disain pekerjaan, pembayaran upah, sistem pengoperasian dan pengawasan dan lainnya.
3.Pembaharuan : implementasi perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam sistem produktif berdasarkan perubahan permintaan, tujuan organisasional, tekhnologi dan manajemen.
Meliputi : perbaikan atau revisi sisitem produktif dipandang dari sudut proses dan produk baru, perkembangan tekhnologi tekhnik-tekhnik menejerial dan lainnya

Terus-menerus ( continual )
Pengoperasian dan Pengawasan.
Pengoperasian : keputusan perencanaan tingkat keluaran jangka panjang atau dasar forecast permintaan dan keputusan scheduling pekerjaan dan pengalokasian karyawan jangka pendek.
Pengawasan : prosedur yang menyangkut pengambilan tindakan korektif dalam operasi-operasi produksi barang atau jasa.
Pengoperasian-pengawasan : menyangkut penetapan tingkat kapasitas produksi, manajemen persediaan dan pembelian, pemeliharaan dan penanganan bahan, serta standar dan pengawasan kualitas.




SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN OPERASI

Manajemen operasi telah ada sejak orang mulai memproduksi barang dan jasa. Meskipun awal mula operasi-operasi dapat ditelusuri sampai peradaban permulaan, pembahasan akan dipusatkan pada dua ratus terakhir.

Sejarah perkembangan manajemen operasi akan diuraikan lebih menurut aliran-aliran utama daripada dalam istilah tekhnologi yang kaku. Dalam basis ini ada enam aliran utama yang menyambung terhadap perkembangan bidang manajemen operasi. Misalkan : Pembagian kerja. Pembagian kerja (division of labor) didasarkan atas konsep yang sederhana. Spesialisasi tenaga kerja pada suatu tugas tunggal dapat menghasilkan produktivitas dan efisiensi lebih besar daripada penugasan seorang karyawan pada banyak tugas. Ahli ekonomi pertama yang membahas konsep ini adalah Adam Smith, dalam buku klasiknya The Wealth of Nation (1776). Smith mengemukakan bahwa spesialisasi tenaga kerja akan meningkatkan keluaran karena tiga faktor :
1)Peningkatan keterampilan karyawan
2)Penghematan waktu kerja karena perubahan pekerjaan-pekerjaan.
3)Penemuan peralatan dan mesin-mesin.


Manajemen Operasi dan Lingkungannya


Pentingnya Manajemen Produksi Untuk Bidang-bidang Fungsional Lainnya.
Seperti telah disebutkan sebelumnya adalah bahwa topik-topik yang dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desia, operasi dan pengawasan sisi penawaran (suplai) organisasi-organisasi. Semua organisasi ada untuk memenuhi permintaan melalui fungsi-fungsi produksi. Dengan pemahaman dasar tentang apa yang akan dilakukan untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem-sistem produksi, para manajer pemasaran dapat melayani pasar dan mengelola tenaga penjualan mereka secara lebih baik bila mereka memahami kemampuan dan keterbatasan sisitem permintaan dan penawaran.

Hubungan Fungsi Produksi dan Lingkungannya.
Dalam hampir semua organisasi, produksi adalah suatu fungsi internal yang berhubungan dengan lingkungan eksternal melalui “penyanggan” (buffer) fungsi-fungsi organisasi lainnya.
Penyanggaan fungsi produksi dari pengaruh lingkungan secara langsung diperlukan untuk beberapa alasan :
1)Interaksi dengan unsur-unsur lingkungan (yaitu langganan dan tenaga penjualan ditempat produksi) dapat mengganggu proses transformasi.
2)Proses transformasi tekhnologi sering lebih efisien daripada proses yang diperlukan dalam pengadaan masukan-masukan dan penjualan-penjualan produk akhir.
3)Keterampilan-keterampilan manajerial yang diperlukan untuk keberhasilan operasi pemasaran, personalia, atau keuangan.




Pembuatan Keputusan Dalam Operasi-operasi

Proses Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan dapat digambarkan sebagai suatu urutan langkah-langkah, antara lain :
Perumusan Masalah
Pengembangan alternatif-alternatif
Evaluasi alternatif-alternatif
Pemilihan
Implementasi
Evaluasi hasil-hasil





Kerangka Keputusan-keputusan Operasi :
1.Proses. Keputusan-keputusan dalam kategori ini dimaksudkan untuk merancang proses produksi secara fisik yang mencakup seleksi tipe proses, pemilihan tekhnologi,analisi aliran prose dan sebagainya.
2.Kapasitas. Keputusan kapasitas ditujukan pada penyediaan volume keluaran yang optimal bagi organisasi tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.
3.Persediaan. Persediaan adalah harta penting yang harus dikelola secara baik. Para manajer persediaan membuat keputusan yang berkenaan dengan, kapan harus memesan dan berapa banyak setiap kali pesan.
4.Tenaga kerja. Bidang tanggung jawab keputusan ini bersangkutan dengan perancangan dan pengelolaan tenaga kerja dalam operasi-operasi.
5.Kualitas. Fungsi operasi-operasi terutama bertanggung jawab atau kualitas barang dan jasa yang dihasilkan.


Kriteria untuk Keputusan Operasi
Empat sasaran dalam operasi-operasi yaitu :
1.Biaya. Sasaran biaya adalah sangat penting dalam operasi-operasi dan secara kasar dapat disamakan dengan efisiensi.
2.Kualitas. Sasaran kualitas berkaitan dengan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan oleh operasi-operasi.
3.Dependability. Dependability sebagai suatu sasaran menyangkut dapat diandalkannya suplai barang atau jasa.
4.Fleksibilitas. Fleksibilitas menyangkut kemampuan operasi-operasi untuk membuat perubahan-perubahan dalam disain produk atau dalam kapasitas produksi, dan sebagainya, untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi




Analisis “Trade-Off”

Banyak keputusan-keputusan manajerial dalam manajemen produksi dan operasi yang harus dibuat berdasarkan suatu konsep ekonomi manajerial lainnya, yaitu analisi “Trade-Off”. Sebagai contoh, masalah-masalah “garis-tunggu” (atau antrian) dalam bagian pemeliharaan fasilitas produksi perusahaan. Bila perusahaan hanya menyediakan fasilitas pemeliharaan yang terbatas, maka banyak mesin yang harus menunggu untuk dilayani. Hal ini akan meningkatkan biaya-biaya akibat tertundanya produksi karena mesin harus menunggu untuk diservis. Tetapi dilain pihak, penyediaan fasilitas pemeliharaan tambahan juga akan mengakibatkan tambahan biaya. Dalam kasus ini, ada “trade-of” antara biaya penambahan fasilitas dan biaya mesin-mesin menunggu.

1 komentar: